Bahaya Rokok Jangan Dianggap Sepele

Bahaya Rokok Jangan Dianggap Sepele

Mungkin semua orang sudah tahu kalau rokok berbahaya untuk kesehatan. Tetapi nyatanya setiap tahun jumlah pecandu rokok di Indonesia terus bertambah. Data terbaru menyebutkan bahwa 31, 4 persen penduduk Indonesia merokok, dan 4,83 persen diantaranya adalah wanita.

Benda kecil berbahan utama tembakau ini memang menimbulkan efek adiktif (ketagihan) bagi tubuh karena mengandung zat nikotin. Walau adiktif yang dikandung rokok tidak seberat adiktif pada narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba), zat adiktif rokok sangat sulit dilepaskan.

Rachma (30) mengaku sudah mulai merokok sejak kelas 4 SD. Kini ia merasa rokok sudah jadi bagian dari dirinya yang tidak mungkin dipisahkan, sehari ia bisa menghabiskan dua bungkus rokok. "Saya pernah berhenti merokok selama dua tahun, ketika hamil dan setelah melahirkan, setelah itu merokok lagi," katanya. Wanita yang bekerja di perusahaan telekomunikasi ini menyebut beberapa keluhan yang dirasakannya jika tidak merokok yakni pusing, tidak ada ide dan merasa ada yang kurang.

Lain lagi dengan Desi (28), bukan nama sebenarnya. Wartawati sebuah harian ini mulai merokok sejak di bangku kuliah, dan jumlah rokok yang dihisapnya semakin banyak saat menjelang deadline. "Pernah juga sih mencoba berhenti merokok selama seminggu, tapi tubuh rasanya lemas, pusing dan mual," ujarnya memberi alasan.

Menurut dr Tjandra Yoga Aditama, dokter spesialis paru yang juga Ketua III Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3), gejala-gejala yang dirasakan oleh para perokok tersebut disebut dengan withdrawal symptom yang muncul pada saat orang berhenti merokok. "Obat untuk mengurangi withdrawal symptom ini adalah nikotin juga, karena penyebabnya memang nikotin", kata Tjandra.

Di luar negeri ada beberapa teknik pengobatan yang digunakan untuk mengobati efek kecanduan pada rokok, yaitu melalui Nicotine Replacement Therapy (NRT). Caranya adalah dengan mengurangi kadar nikotin secara perlahan-lahan. Selama dua minggu, pasien akan diberikan nikotin berbentuk plester, permen karet, roll on, inhalasi dan suntikan, yang dosisnya terus dikurangi. Sayangnya, NRT ini belum ada di Indonesia.

Tjandra mengakui tidak mudah menghentikan kebiasaan merokok. Namun, kebiasaan itu bisa diubah jika pertama-tama perokok memiliki motivasi. "Seorang perokok yang menjalankan ibadah puasa bisa berhenti merokok itu karena dia memiliki motivasi, sayangnya motivasi ini sering tidak diteruskan," ungkap dokter yang aktif melakukan kampanye anti rokok ini.

Bahaya rokok

Menyambut hari Anti Tembakau Sedunia yang jatuh tanggal 31 Mei, ada baiknya kita mengenali kembali apa saja bahaya yang terkandung dalam sebatang rokok. Antara lain kanker paru, jantung, infertilitas, gangguan reproduksi (nyeri haid, menopouse lebih awal), kulit keriput, kanker leher rahim dan pada ibu yang merokok bisa menyebabkan abortus dan kematian janin.

Ada beberapa penyakit yang bisa timbul "hanya" karena seseorang menjadi perokok pasif. Misalnya infeksi paru dan telinga, gangguan pertumbuhan paru, atau bahkan dapat menyebabkan kanker paru.

Selain penyakit di atas, ada pula beberapa efek rokok terhadap tubuh yang jarang dipublikasikan, seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh hingga mengakibatkan kerontokan rambut, gangguan katarak pada mata, kulit cepat keriput, kehilangan pendengaran dini, menimbulkan kerusakan gigi, lebih mudah terkena osteoporosis, mengurangi jumlah dan kelainan bentuk sperma, serta lebih berkemungkinan terkena kanker.

Tidak ada kata terlambat

Seorang pecandu yang berhenti merokok dua hari berturut-turut, kemampuan untuk mengecap dan menghirup akan membaik. Kalau berhenti merokok dua sampai 12 minggu, sirkulasi darahnya membaik. Orang yang terus berhenti merokok tiga sampai sembilan bulan, batuk dan gangguan pernapasannya akan menghilang.

Perokok yang sudah lima tahun berhenti merokok, maka risiko terkena penyakit jantung koroner akan turun 50 persen, dan 10 tahun tidak merokok kemungkinan itu menjadi sama dengan orang yang tidak merokok.

Jadi, tidak ada kata terlambat untuk mulai hidup sehat
From www.kompas.com
Tidak ada postingan.
Tidak ada postingan.